Pages

Rabu, 31 Desember 2014

Liburan Musim Panas 2

Liburan Musim Panas 2 [FF Naruto-dkk]
CHAPTER 2



Semua berawal dari musim panas, Liburan pertama kita yang membawa satu langkah kebaikan diantara kita, munculnya benih kekompakan antara kita, Obat dari permusuhan antara kita. Makan malam bersama di bawah sinar rembulan, dimana dihiasi lampu-lampu indah diatas langit.

“Minna! Karena Kurenai-sensei dan Asuma-sensei belum dapat hadir hari ini dan rencananya akan dating besok, maka dari itu mala mini kita akan bekerja sama! Untuk para pria tampan kita, kalian bertugas membersihkan rumah dan untuk para wanita yang cantik, kalian akan memasak”
“Aku tak setuju! Ini mustahil, 6 orang laki-laki disuruh membersihkan seisi rumah dan kalian perempuan mengurusi urusan dapur, 6 orang memasak untuk 12 orang itu terlalu berlebihan, menurutku 3 orang cukup untuk memasak, tak perlu orang sebanyak itu”
“Naruto, kau tak usah mendebatku! Keputusanku itu patut dipatuhi, lagi pula kami akan membagi tugas seadil mungkin!”
“Naruto, turuti saja kata Ino, kau tak akan menang darinya, wanita itu terlalu egois dan selalu ingin menang!”

Lagi-lagi seperti ini, setiap Sasuke berbicara suasana langsung hening, Ino yang mulai ingin menangis karena dimarahi pria yang disukainya itu tak ingin kalah akan keadaan dan Ia pun memarahi sasuke

“Sasuke! Apa maksudmu hah? Apa kau bilang wanita itu egois? Apa kau bilang wanita itu tak pernah mau kalah? Sasuke tak ada seorang wanita pun yang ingin kalah dari orang seperti mu, pikirkan kalimatmu itu! Minna! Silahkan laksanakan tugas kalian masing-masing”
“Haikh!”


Girl Team

“Minna! Aku Ino akan memimpin kalian! Kita harus memasak makanan yang sangat lezat! Aku sudah membagi tugas, Hinata dan Ten-Ten akan memasak, Temari dan Sakura akan pergi ke pasar, Shion akan menata ruang makan dan Aku akan mencuci piring, Oc!”
“Ok!”

Boy Team

“Di dalam setiap kertas ini terdapat masing-masing tugas yang harus kalian kerjakan, Disini ada 6 gulungan kertas, setiap isinya ada yang bertugas untuk menyapu lantai, mengepel lantai, menyiram bunga, menyukur rumput, membersihkan debu, dan menyapu halaman”
“Baiklah! Kita akan mulai mengambil gulungan ini!”
Setiap anggota berharap mendapat pekerjaan yang mudah dan mereka bergumam dalam lisan mereka
“Aku harus dapat yang menyiram bunga, sepertinya itu tak terlalu merepotkan” Shikamaru
“Sepertinya mencukur rumput akan lebih mudah” Naruto
“Semoga aku tak mendapat gulungan menyapu lantai atau mengepel lantai”Gaara
Mereka semua pun mengembil gulungan pilihan mereka
“Ahhh, Kenapa aku mendapat tugas menyapu lantai?” Gaara
“Membersihkan debu yah?” Shikamaru
“Aku harus mengepel lantai?” Sasuke
“Aku akan menyapu halaman” Shino
“Apakah menyiram halaman itu mudah?” Kiba
“Horeee! Aku mendapatkan keinginanku, Aku akan mencukur rumput, Kalian semua ini memang tidak mendapatkan anugerah, lihatlah aku, aku ini adalah keberuntungan dalam hidup”
“Sudahlah Naruto, Kau tak usah membanggakan diri! Minna! Sekarang Kita harus melaksanakan tugas kalian!”

Go to Market

“Temari, Kita akan beli apa saja?”
“Aku sudah tulis daftar belanjaan yang diberikan Hinata padaku, Rencananya, Kita akan makan Ramen, Yaqiniku, dan banyak lainnya. Hinata bilang Dia akan memasak makanan terlezat untuk makan malam”
“Temari, Kenapa kau semakin lemah lembut? Biasanya Kau tegas!”
“Bukan begitu, akhir-akhir ini aku hanya tak sehat!”
“Ya sudahlah!”

In Kitchen

“Hinata-chan, ini bahan-bahannya, Kami sudah membelinya sesuai yang kau suruh!”
“Kau hebat sekali memilih bahan yah! Ini bahan-bahan terbaik yang pernah aku masak”
“Bukan begitu Hinata-chan! Aku hanya membeli sesuai apa yang kau ajarkan dan banyak dibantu oleh Temari! Dia sangat membantuku”
“Baiklah! Ten-Ten! Aku akan buat Ramen dan Yaqiniku dan Kau akan buat sayurannya yah!”
“Baiklah Hinata-chan!”

Hinata-chan mulai memasak Yaqiniku dan Ramen, Ia membuatnya sejeli mungkin, Karena Yaqiniku dan Ramen itu masakan kesukaan Naruto, sedangkan Naruto tak suka sayur maka dari itu Hinata tak ingin memasak sayur

The Yard

“Kiba, Hentikan! Apa yang kau lakukan? Apa kau tak lihat aku sedang mencukur rumput hah?”
“Aku sedang menyiram bunga, otomatis rerumputanmu itu terkena air, itu bukan salahku!”
“Hentikanlah dulu pekerjaanmu itu! Biarkan aku menyelesaikan tugasku!”
“Aku juga ingin menyelesaikan tugasku!”
“Lebih baik kau istirahat dulu!”
“Kenapa kita tak lakukan bersama-sama saja agar cepat selesai?”
“Jika seperti ini tak akan pernah selesai tahu! Aku mencukur rumput, Kau menyiram bunga, dan Shino menyapu halaman. Kala uterus seperti ini, pekerjaannya tak akan selesai tahu!”
“Hey! Kalian berdua! Bisakan kalian bersikap lebih pintar? Begini, Aku akan menyapu di halaman belakang, Kiba akan menyiram bunga di bagian Timur dan Kau akan mncukur rumput di bagian Barat!”
“Memangnya bagian barat dimana?”
“Di dekat pagar!”
“Oh Baiklah”

In The House

“Bisakah kau menyapu dengan baik?”
“Ini pertama kalinya aku menyapu, Shikamaru!”
“Ini pertama kalinya aku membersihkan rumah, tapi hasilnya bersih-bersih saja!”
“Bersih pada bagian mananya? Debunya tak hilang sama sekali tahu!”
“Kau saja yang tak dapat menerimanya!”
“Kalian berdua ini! Kerjakanlah tugas kalian dengan baik, Aku sudah bekerja keras untuk mengepel lantai, jadi setidaknya kalian juga berusaha untuk membersihkannya!”
“Sasuke! Kau bersih sekali! Lantainya sampai mengkilat tahu!”
“Gaara! Tentu saja Sasuke berbakat, dia kan sudah biasa membersihkan rumah, jadi tentunya hasilnya lebih baik dari kita!”
“Ya tentu saja! Kau kan kerjanya hanya tidur siang!”

Dinner

Makanan tersedia diatas meja, meja yang terdiri dari 12 kursi, dimana dibagi menjdi sisi laki-laki dan sisi perempuan. Sasuke berhadapan dengan Ino, Gaara berhadapan dengan Sakura, Naruto berhadapan dengan Hinata, Kiba berhadapan dengan Ten-Ten, Shikamaru berhadapan dengan Temari, dan Shino dengan Shion

“Wah! Makanannya enak sekali! Ada Yaqiniku dan Ramen juga! Kita akan pesta besar mala mini!” Naruto berkata begitu bersemangat
“Jangan dulu dimakan! Sesuai dengan tradisi, setiap wanita akan menyendokkan santapan untuk sang pria, dengan sistem duduk seperti ini, setiap wanita yang ada di depan sang pria itulah yang akan menyendokinya” Shion tiba-tiba menerangkan sebuah tradisi
“Shion! Apa maksudmu? Untuk apa kita menjalani tardisi itu?”
“Ino! Ini merupakan janjimu padaku! Kau akan mengikuti semua tradisi kerajaanku, karena ini sebagian dari pelajaran!”
“Baiklah Kami akan melakukannya”
……
“Sasuke-kun, ini makanannya untukmu! Kau ingin seberapa banyak? Atau biarkan aku yang menentukannya?”
“Kau saja yang menentukannya!”
“Baiklah”
……
“Gaara! Kau ingin makan apa saja?”
“Berikan aku daging yaqinikunya dan sayuran”
“Baiklah”
……
“Naruto-kun! Ini semangkuk ramen untukmu, beberapa potong daging yaqiniku, kau tak suka sayur bukan? Jadi, hanya ini yang dapat kuberikan padamu dan juga segelas air ini”
“Dari mana kau tahu aku tak suka sayur?”
“Aku hanya tidak pernah melihat kau memakan sayur, pasti ibumu marah karena kau tak suka sayur!”
“Kau pintar menebak Hinata, ngomong-ngomong, siapa yang memasak Yaqiniku dan Ramennya?”
“Yaqiniku dan Ramennya,, Aku yang memasaknya, memangnya rasanya tak enak yah?”
“Tidak Hinata! Ini adalah ramen terlezat yang pernah kurasakan setelah ramen ichiraku dan yaqinikunya juga lezat. Jika suatu hari kau menikah, pasti suamimu akan sangat bahagia, karena memiliki istri sepandai dirimu”
“hmmm, aariigaatoo!”
……
“Kiba, bisakah kau memilih makanan yang sesuai dengan keinginanmu agar aku bisa menyajikannya padamu!”
“Malam ini, aku hanya ingin makan Yaqiniku”
“Oh ya, ini Yaqiniku untukmu, kau tahu hal ini membuatku sangat kaku, maaf karena aku kurang bersikap baik!”
“Kau tak punya salah apa-apa, Ten-Ten”
……
Tak ada sepatah katapun yang diucapkan Temari dan Shikamaru, mereka memang sudah tahu keinginan masing-masing
……
“Menurut tardisiku, kau harus menyicipi setiap makanan yang tersedia di meja, jika kau tak menyicipinya, itu tanda bahwa kau tak menghargai sang juru masak, kau akan menyicipi semuanya bukan?”
“Ya, akan kucicipi semua!Oh ya, Kau kan yang menata ruang makannya?”
“Haikh”
“Kau tahu? Tatanannya sangat Eropa klasik, Apa kau suka Eropa?”
“Ya, Aku menyukainya, memangnya kenapa?”
“Aku juga sangat menyukai Eropa! Baguslah jika kita sama!”
“Silahkan kau mencobanya!”
“Haikh”
……
Setelah makan,

 “Sesuai tradisi, di musim panas selalu ada pesta kembang api. Oleh karena itu, sekarang kita harus melakukan pesta kembang api dan syarat tertentu adalah menggunakan Yukata.”
“Maaf, Shion! Tapi, diantara kami tak ada yang membawa Yukata!”
“Tenang saja Naruto, Aku sudah menyuruh supirku untuk membawakannya! Aku menyimpannya di masing-masing tempat tidur kalian dan aku sudah memilihkan Yukata untuk kalian beserta atribut yang harus kalian pakai”

Mereka semuapun bersiap dengan Yukata masing-masing dan mereka berpesta semalaman dengan kembang api. Mereka mengadakan pesta kembang api dibelakang rumah.

“6 laki-laki itu tak melakukan hal yang benar, harusnya mereka menunggu kita bersiap baru bermain kembang api, tapi malah mereka bermain diluan, terutama Naruto, lihat saja dia sudah seperti kerasukan iblis ekor Sembilan hingga lagaknya seperti itu!”
“Ino, sudahlah! Mereka itu laki-laki, sehingga wajar saja mereka seperti itu”
“Terserah kau saja Hinata!”
……
“Hai Hinata, Ino, Sakura! Ayolah duduk disini!”
“Ya Gaara!”
……
“Naruto-kun! Ayolah kau jangan bermain yang tidak-tidak!”
“Haikh!”
……
Naruto-kun berhenti bermain kembang api dan duduk bersama Gaara dan yang lain
“Wah! Hinata kau cantik sekali!”
“Arigato!”
“Naruto! Apa kau tak akan memujiku?”
“Untuk apa aku memuji wanita sepertimu!”
“Memangnya kenapa denganku?”
“Tidak kenapa-napa! Hinata itu baik dan kau, Sakura, kau itu suka memukulku!”
“Apa maksudmu?”
“Ya sudahlah! Wahh, Sakura-chan, Kau cantik sekali, yukatamu indah sekali! Apa kau puas?”
“Na-Ru-To!!!!”

“Maafkan aku Sakura!”

AKB48 - Guuzen no Juujirou [Lirik+Terjemahan]


AKB48 - Guuzen no Juujirou (Perempatan Kesempatan)


ROMAJI: 

Kawa no suimen ni haru no hizashi ga

Kagami no you ni hansha shiteru yo
Jitensha wo koide hashi wo watatte
Kimi wo mukae ni iku

Mada gakkou he wa
Sou hayai sugiru jikan
Tsuugakuro, boku ga sakimawari wo shite
Matte iyou

Guuzen no jyuujiro de
Deaeru you ni sakusenchuu
Guuzen no jyuujiro de
Gouryuu shite
Kimi ga hohoende kuretara
Sore dake de rakkii

Gakkou no naka ni ippo hairu to
Hanasu dakedemo son ni naru yo
Jitensha tsuugaku, iki to kaeri ga
Boku no chansu nanda

Naze hito wa daremo
Koi kakusu no darou?
Kimi datte saikin yoku au nette
Fushigi sou

Sarigenaku kataomoi
Kidzukanakute ii renaichuu
Sarigenaku kataomoi
Koe wo kakete
Moshi mo furaretari shitatte
Hashitte kudakesa

Aishisa no pedaru wo fumi
Boku no jitensha wa hashiru
Kimi no jitensha wa hashiru
Boku to kimi wa kaze ni narou

Guuzen no jyuujiro de
Deaeru you ni sakusenchuu
Guuzen no jyuujiro de
Gouryuu shite
Kimi ga hohoende kuretara
Sore dake de rakkii



INDONESIA:

Di atas permukaan sungai..
Sinar mentari musim semi..
Memantulkan cahayanya bagaikan cermin..
Ku kayuh sepedaku menyebarangi jembatan..
Aku ingin bertemu denganmu..

Mungkin masih terlalu awal..
Untuk pergi ke sekolah..
Di jalan menuju sekolah..
Aku pergi duluan..
Dan menunggumu..

Di perempatan kesempatan..
Aku Berencana..
Untuk bertemu denganmu..
Di perempatan kesempatan..
Aku akan ikut bersamamu..
Dan jika kamu tersenyum kepadaku..
Rasanya itu sudah cukup membuatku merasa beruntung..

Ketika kita melangkah..
Memasuki sekolah..
Mereka akan bergosip tentang kita..
Bahkan meski pun kita hanya bicara..
Jalan menuju dan dari sekolah..
Dan bersepeda denganmu..
Adalah kesempatanku..

Kenapa semua orang..
Harus menyembunyikan perasaannya??
Bahkan kamu..
Akhir-akhir ini, aku sering bertemu denganmu..
Betapa anehnya..

Cinta acuh tak acuhku yang tak terbalaskan..
Tidak masalah jika kamu belum menemukannya..
Aku jatuh cinta..
Cinta acuh tak acuhku yang tak terbalaskan..
Akan memanggilmu..
Dan meski kamu menoleh ke belakang..
Kamu akan terus berlari saja..

Aku injakkan..
Pada pedal kasih sayang..
Sepedaku ku kayuh dengan kencang..
Sepedamu kau kayuh dengan kencang..
Berdua kita akan menjadi angin..

Di perempatan kesempatan..
Aku pun berencana..
Untuk bertemu denganmu..
Di perempatan kesempatan..
Aku akan ikut bersamamu..
Dan jika kamu tersenyum kepadaku..
Rasanya itu sudah cukup membuatku merasa beruntung..


SKE48 - Manazashi Sayonara [Lirik+Terjemahan]

SKE48 - Manazashi Sayonara (Memandangmu, Selamat Tinggal)
ROMANJI:


kosame ga furu machi wa mukuchi da ne
bokura wa ai ni yorisou kasa mo naku

wakaregiwa ni
mitsumeau dake datta

manazashi SAYONARA
ietara ii no ni
kimi no namida
houtte wa yukenai ima

kokoro ga ame ni nure omoku naru
atari no iro ga kieteku MONOKUROOMU

boku wa kimi ni
nani wo shite agerareru?

manazashi SAYONARA
ietara ii no ni
yasashisa to wa
tsuyosa no koto to shitta
futari no jikan wo
tomechaikenai ne
kore ijou wa
kanashimi masu dake

hikinobashita omoide ga
kimi no koto wo kizutsukete shimau darou

gomen ne SAYONARA
koe ni wa dasazu ni
kono kuchibiru
ugoite

gomen ne SAYONARA
boku ga waruinda
motareru kata
uketome kimi wo daita
manazashi SAYONARA
ietara ii no ni
yamanai ame
futari wa tada nureteta


INDONESIA:


Hujan rintik-rintik yang turun di kota begitu hening..
Cinta membuat kita semakin dekat meskipun tanpa payung..

Saat aku akan pergi..
Kita pun saling memandang..

Memandangmu, selamat tinggal..
Seharusnya aku mengatakannya..
Dan air matamu..
Seolah tidak menginginkanku pergi sekarang..

Hatiku menjadi berat dibasahi oleh hujan..
Warna di sekitarku berubah menjadi monokrom..

Demi orang sepertimu..
Apakah yang dapat kulakukan?

Memandangmu, selamat tinggal..
Seharusnya aku mengatakannya..
Dan kebaikan itu..
Yang kutahu begitu hebat..
Waktu bagi kita berdua..
Seharusnya lebih dari ini..
Dan semua itu..
Hanya akan menambah kesedihan..

Kenangan pun muncul di hadapan kita..
Namun kamu terluka karena dirimu sendiri, kan?

Maafkan aku, selamat tinggal..
Meski tidak ada suara yang keluar..
Namun bibirku..
Tetap bergerak..

Maafkan aku, selamat tinggal..
Ini adalah kesalahanku..
Aku bersandar pada bahumu..
Dalam tanganku dan memelukmu..
Memandangmu, selamat tinggal..
Seharusnya aku mengatakannya..
Hujan yang tiada hentinya..
Membuat kita berdua basah kuyup...

Hapus-Hapus [Curhat(2)]

Kali ini Una mau coba pake “gua” jadi maklumi yah ^^ kalian harus tahu “setiap orang harus mencoba sesuatu yang baru”, nah cerita kali ini juga menceritakantentang mencoba hal baru.

Kita mulai ceritanya, hari ini gua nge-posting FF Naruto tentang “Liburan Musim Panas” (baca di: http://anisya2001.blogspot.com/2014/12/liburan-musim-panas-ff-naruto-dkk_31.html), ternyata hasil postingannya kurang bagus dan gua hapus trus gua posting ulang. Ternyata eh ternyata, gua gak sengaja ngehapus postingan gua tentang “Malam Minggu yang Menyakitkan” (baca di : http://anisya2001.blogspot.com/2014/12/the-last-naruto-movie-di-jepangtanggal.html), akhirnya gua panik, panik banget. Disitu gua langsung nanya pawan, tapi dia lagi gak ol, trus gua bingung mau gimana caranya, mau diapain nih, gua coba ketik CTRL+z berulang kali gak bisa-bisa, gua makin bingung. Gimana gak bingung coba, kan jelas-jelas postingan tentang Malam Minggu itu adalah postingan terbaik gua dan membahas rasa sakit hati gua sama tokoh anime yang udah buat gua jatuh cinta, kelebihan jatuh cinta, dimana cinta gua udah abis buat dia semua, jadi gak ada buat yang lain.

Akhirnya, gua coba nge-posting FF itu dulu dan berusah tengang (kalau lo mau coba tenang makan sebut kata “tenang” 3 kali, maka lo belum tentu bakal tenang). Kemudian gua meminta bantuan pada sesepuh gua yaitu “Google”, makasih banget sama sesepuh gua yang satu ini, dia baik banget. Dia udah ngebantu gua berkali-kali, sering banget dan baiknya dia gak pernah marah. Yah intinya, gua searching di Google “cara mengembalikan postingan blog yang telah dihapus”, gua akhirnya ketemu salah satu blog yang tepat, gua ikutin caranya, udah 85% gua malah gak ngerti, yah jadinya gua sok jadi ilmuan dengan nyiptain rumus sendiri, dan Alhamdulillah rumusnya berhasil, kemudian rumus itu dinamai “25%backspace” (itu ide dari 100%-85% dan tulisan di keyboard)

Akhir kisah, gua bisa ngembaliin postingan tentang Malam Minggu itu(yeyeyey). Akhirnya, raja dan ratu pun hidup bahagia selamanya…

THE END

Malam Minggu yang Menyakitkan


The Last Naruto The Movie tayang di Jepang tanggal 6 Desember lalu dan sekarang tanggal 28 Desember, Berdasarkan yang saya ketahui, The Last Naruto The Movie batal tayang di Indonesia, hal itu disebabkan karena Doraemon : Stand By Me telah bocor dari Bioskop Indonesia, maksudnya, sebelum Doraemon Stand By Me tayang di Bioskop Indonesia, Doraemon : Stand By Me telah banyak dibuatkan bentuk bajakannya dan telah banyak link downloadnya, karena Jepang tak ingin menderita rugi, oleh karena itu The Last Naruto The Movie takkan tayang di Indonesia, padahal rencananya The Last Naruto The Movie akan tayang bulan Januari.


Namun,  pada kesempatan ini, saya tak akan menjelaskan tentang apa kenapa-nya The Last Naruto The Movie tak dapat tayang di Indonesia, karena kali ini, saya akan menceritakan kisah Malam Minggu yang Menyakitkan, Jika kalian bingung kenapa sebelumnya saya menceritakan tentang Naruto, hal ini disebabkan karena malam minggu itu amat berkaitan dengan Naruto, kalian mungkin akan bertanya-tanya, kenapa? Sejujurnya, “Aku tidak pernah jatuh cinta selain pada Anime” hal itulah yang terjadi pada saya, saya belum bisa mencintai manusia, hal ini karena saya telah jatuh cinta pada sesuatu yang salah, yaitu Naruto. Ini merupakan kesalahan yang amat salah, akibat saya mencintai Naruto, saya tidak dapat mencintai manusia, oleh karena itu, saya merasa saya tidak normal. Mungkin, ini adalah cinta sementara yang dirasakan bocah berusia 13 tahun, tapi saya selalu merasa, kalau cinta saya untuk Naruto itu nyata, walaupun Naruto itu tak nyata dan cinta itu tak mungkin terbalas. Jika kalian tahu? Itu amat menyakitkan, sangat menyakitkan.


Jadi Seperti ini kisahnya, malam itu, tanggal 27 Desember 2014, sayang sedang bermain twitter dan tak sengaja melihat “#NarutoThe Last” saya tertarik akan hal itu dan saya melihat lihat, dan disana sangat banyak gambar Naruto dari potongan The Last Naruto The Movie, mungkin bagi kalian ini bukanlah hal yang wajar, namun itulah diriku yang sesungguhnya, aku tak dapat membohngi diriku sendiri (plakk sok banget). Dipotongan Movie tersebut, sangat banyak adegan romantis NaruHina (Naruto Hinata). Oleh karena itu, saya akan menunjukan beberapa gambar yang berkaitan dengan rasa patah hati saya:













Hal romantis dari mereka berdua itulah yang amat membuat perasaan ini perih. Yaaah, saya tahu, mustahil jika saya menikah dengan Naruto, bahkan bertemu dengannya itu hal yang amat sangat mustahil. Yahh, memang Hinata adalah wanita yang membuatku cemburu, sangat cembru, tapi Hinata tetaplah Hinata, dia adalah istri dari Naruto, cinta sejatiku. Aku harus menerima kenyataan bahwa Naruto-kun itu untuk Hinata-chan. Jadi, Selamat Ulang Tahun Hinata-chan, Semoga kau menjadi Mrs.Naruto yang sempurna bagi Suami dan anak-anakmu, Kau adalah Queen of Konoha, Terima kasih telah membuatku amat sakit hati, serta Terima kasih kepada Masashi Kishimoto yang telah menciptakan pria yang kucintai, Naruto-kun.


Cukup sekian yah gambar-gambarnya, aku sudah cukup sakit hati melihatnya. Kalau kalian punya pertanyaan silahkan komentar, nanti saya jawab.^^

Liburan Musim Panas [FF Naruto-dkk]

Liburan Musim Panas

CHAPTER 1

Setahun berlalu seperti ini, dengan kelas ini, kelas yang mengalami perbedaannya, yang sulit tuk bersatu, yang selalu bertemu jalan buntu dimana jalan bersebaran disekelilingnya, usaha yang dilakukan diantara ego yang berkuasa, yang bagaikan pohon sakura, pohon indah yang selalu mengikuti musim, seperti kita, yang terlalu labil menghadapi masalah, diantara kita yang berbeda, dengan keinginan yang sama untuk menjadi satu pohon yang utuh, tanpa harus terbelah-belah lagi, masalah kita satu, kita merasa disalahkan karena perbedaan sehingga kita saling menyalahkan. Tapi, satu hal yang kudapatkan dari kelas ini, satu hal yang takkan pernah kuharap hilang dari kelas ini, hal itu adalah kau, kau yang kuanggap cinta sejatiku, kau yang berambut pirang, dengan mata birunya yang mengagumkan, dimana aku dapat melihat masa depan didalamnya, dimana aku dapat melihat ketidak takutan didalamnya, kau berbeda seperti kelas ini yang berbeda dari yang lain, dan hal itulah yang membuatku jatuh cinta!
“Hinata-chan, sekarang akhir musim dingin bukan? Sebentar lagi musim panas, apakah kau tak punya rencana apa-apa untuk liburan musim panas?”
“Ino-chan! Bagaimana kalau kita liburan bersama satu kelas! Liburan musim panas itu kan sekitar satu bulan, jadi tidakkah kita pergi ke luar kota untuk liburan?”
“Sakura-chan, pikirkan sekali lagi! Kelas kita tak akan melakukan hal seperti itu, walaupun kelas lainnya mengisi liburan musim panasnya ke penginapan di desa pinggir laut tokyo”
“itu maksudku Ten-Ten, Kelas kita berbeda, jika kelas lain berlibur didalam kota, maka kita diluar kota, jika kelas lain di luar kota, maka kita di luar negeri, jika mereka di luar negeri, kita akan habiskan liburan kita bersama para alien”
“Sakura-chan, sepertinya Ten-Ten benar, kelas kita takkan mengalami hal seperti itu!”
“Tapi, Aku setuju dengan Sakura-chan, Menurutku tak ada yang mustahil untuk kelas ini dan aku menawarkan untuk liburan musim panas di Kyoto, disana ada rumah sewa yang cukup besar dan kuyakin akan cukup untuk 12 orang. Sebaiknya, sekarang kita melakukan diskusi liburan musim panas. Dan mohon bantuan kalian!”
“Kau pintar sekali Hinata-chan, Baiklah kita akan buka diskusi ini dan aku akan memimpinnya”
“Sudahlah Sakura-chan, Biar aku saja!”
“Sudahlah, dasar Ino!”

Diskusi Liburan Musim Panas
“Ohayou Gozaimasu, Minna-san!”
“Ohayou Gozaimasu”
“Minna! Sebentar lagi, musim panas akan tiba, untuk liburan musim panas nanti, apakah kita tidak akan liburan bersama-sama?”
“Aku setuju, apabila diadakan liburan musim panas bersama!” Sakura-chan berteriak
“Memangnya kau mau kemana?” Shion berbicara dengan angkuh kepada seisi kelas
“Rencananya, Kita akan pergi ke Kyoto, dan menyewa rumah disana”
“Memangnya cukup?”
“Rumah itu cukup besar untuk 12 orang, Shion!”
“apa kita hanya akan pergi berduabelas orang saja?”
“yahh! Jumlah siswa di kelas ini hanya 12 siswa, mau bagaimana lagi, seandainya jumlah kita masih 28 siswa seperti dulu, pasti lebih ramai. Tapi sepertinya, kita akan mengajak 5-6 guru”
“Transportasinya apa?”
“Maka dari itu kita mangadakan diskusi ini! Baiklah, siapa yang setuju kalau begitu, siapa yang setuju dengan liburan ke Kyoto?”
Ino-chan menghitung jumlah siswa yang mengangkat tangan
“Baiklah, 7 orang setuju, yaitu: Aku, Hinata, Sakura, Gaara, Ten-Ten, Shino, dan Kiba. 5 orang yang tidak setuju, yaitu: Naruto, Sasuke, Shikamaru, Temari, dan Shion. Dan untuk yang tidak setuju, apakah kalian punya saran lain? Kita akan mulai dari Naruto. Naruto, apa saranmu?”
“Entahlah! Aku juga tak punya saran sama sekali, aku hanya…”
“Baiklah, Silahkan Sasuke untuk memberika saran!” Ino-chan berbicara begitu sopan pada Sasuke, maklumi saja, Sasuke adalah pria yang Ia sukai sejak kelas satu
“Menurutku, Kita tak perlu melakukan Liburan bersama seperti ini, Aku hanya tak ingin membuat masalah baru dikelas ini, Kalian tahu sendiri kan, bahwa 16 siswa sudah dikeluarkan dan mengundurkan diri dari kelas ini karena mereka tak sanggup lagi, Orang tua kita menganggap kelas kita unggul, tapi kenyataannya kelas ini merupakan salah satu kelas yang tak dianggap. Kalau tak percaya? Lihat saja! Guru yang mengajar kelas kita hanya 5 guru, sedangkan kelas lain lebih dari 10 guru. Kemudian, setiap musim panas dan musim dingin kita selalu mendapat libur sekitar satu bulan, karena guru-guru bosan mengajar kita dan setiap musim semi dan musim gugur, kita selalu libur seminggu di akhir musim. Jadi, sebaiknya setahun ini kita mengakhiri sekolah kita dengan baik agar setidaknya ada sesuatu yang bisa dibanggakan dari kelas ini. Liburan seperti ini juga sebaiknya dimanfaatkan untuk istirahat dan liburan bersama keluarga”
“Sasuke-kun!!! kau tahu? Kelas ini tak pernah kompak akibat terlalu banyak masalah di dalamnya, kau tahu apa tujuan liburan ini? Liburan ini diharapkan dapat meningkatkan kekompakan kelas kita. Sasuke-kun! nilai dan lulus dengan baik itu bukanlah suatu yang dapat dibanggakan dan dikenang, Seharusnya kita melakukan banyak kegiatan bersama agar kita semakin akrab dan mengenal satu sama lain. Agar kita tak bermain berblok-blok lagi. Kuharap kau dapat mengerti!”
“Terserah saja, Hi-na-ta -chan”
“Okay, Minna! Mari kita lanjutkan. Shikamaru! Apa saranmu?”
“Pendapatku, liburan seperti ini pasti akan merepotkan, lagipula sepanjang liburan ini akan kuhabiskan dengan istirahat”
“Baiklah! Kita lanjutkan. Temari, Apa pendapatmu?”
“Aku masih bingung, Kalau Gaara ikut, aku akan ikut, tapi aku juga punya alasan untuk tidak ikut, oleh karena itu, tanyakan pendapatku nanti saja!”
“Baiklah Temari! Shion, silahkan ajukan pendapatmu!”
“Sepertinya, Aku tak dapat ikut. Karena, liburan musim panas ini, aku akan berkunjung ke Kyoto juga untuk mengikuti pesta kembang api”
“Shion, Jika kau juga akan pergi ke Kyoto untuk menjalani tugas kerajaanmu itu, tidakkah sebaiknya kau ikut bersama kami dan menyaksikan pesta itu bersama-sama, bukankah akan lebih menyenangkan? Selain itu, saat kau pergi bersama kami, akan banyak hal yang akan kau pelajari.”
“Kalau begitu, Kita akan pergi menggunakan apa?”
“Rencananya, Kita akan pergi dengan Bis Pariwisata!”
“Apakah boleh menggunakan kendaraan pribadi?”
“Terserah kau saja, tapi lebih baiknya kita pergi bersama-sama!”
“Oh, Baiklah!”
“Baiklah Teman-Teman, Keputusannya adalah kita akan pergi liburan bersama, Jika kalian berhalangan untuk pergi, maka hal itu bukanlah masalah dan kalian diperbolehkan tidak ikut, Selain itu, Kita akan mengajak Kurenai-sensei, Asuma-sensei, Kakashi-sensei, Guy-sensei, Iruka-sensei, bersama kepala sekolah dan asistent-nya”

Liburan Musim Panas
“Ohayou Gozaimasu, Minna!” Ino bersemangat
“Ohayou Gozaimasu”
“Minna! Apa kalian siap pergi?”
“Haikh”
“Okay Minna! Absen dulu yah!”
“Ya”
“Aburame Shino!”
“Haikh”
“Inuzuka Kiba!”
“Haikh”
“Uchiha Sasuke!”
“Haikh..”
“Uzumaki Naruto”
“HAIKH!”
“Shion!”
“Haikh”
“Jadi, kau jadi pergi?”
“ya, Aku jadi pergi! Ibu yang menyuruhku”
“Baiklah, Ten-Ten!”
“Haikh”
“Temari!”
“Haikh”
“Naara Shikamaru!”
“Haikh”
“Haruno Sakura!”
“HAikh”
“Hyuga Hinata!”
“haikh”
“Yamanaka Ino! Haikh… Gaara”
“Haikh”
“Okay Minna! Silahkan naik bis secara beraturan”

Kyoto
Rumah kecil yang begitu manis, dengan perabot kayu yang indah, 5 kamar, dapur yang bersih, ruang keluarga yang bersatu dengan ruang tamu yang menjadikannya luas, halaman dengan rerumputan hijau, bunga angrek, dan pohon sakura, perpaduan yang begitu sempurna.
“Wah!!! Indah sekali! Aku rasa aku akan tidur diatas rumput!”
“Naruto-kun! Jangan bodoh!”
“Apa yang kau lakukan? Berhenti memukulku Bodoh! Hah!”
“Apa katamu? Naruto-kun!!!”
“Apa! Sakura-chan dahi lebar!!! :p”
Mereka berlari megitari halaman, sakura-chan tak henti-hentinya mengejar naruto-kun yang telah menghinanya dan…..
“Hey Kalian! Hentikan! Berhenti kekanak-kanakan”
Sasuke berbicara dan seketika suasana hening, Sakura-chan hanya terdiam dengan muka yang memerah, Ia merasa sangat malu karena baru saja Ia dimarahi oleh pria yang Ia sukai, Ia menyesali perbuatannya, bahkan Ia tak mampu memikirkan apapun dalam otaknya
“Hey, Sasuke! Kau ini nakal sekali! Kau membuat suasana menjadi hening tahu!...... Hinata-chan! Ternyata kau pintar memilih tempat liburan yah! Kau romantic juga”
Naruto memuji Hinata seraya memandangi pemandangan sekitar, Hinata-chan hanya tersipu malu dan mukanya memerah
“Aku?”
“ya tentu saja Hinata-chan, Aku memujimu! Aku tadi menyebut namamu!”
Kiba dan Shino hanya melihat tingkah laku Hinata. Dua pria yang telah menyukai Hinata sejak satu tim olahraga dengan Hinata ini hanya menunjukkan ekspresi normal dan menyembunyikan kecemburuan
“Dasar Naruto-kun Baka! Apa dia tak dapat melihat apapun? Kenapa dengan tingkah lakunya? Mustahil, Jika setahun ini dia belum tahu bahwa Hinata menyukainya, sekelas saja sudah tahu! Baka!” Kiba berbicara dengan dirinya sendiri tanpa ada satu makhluk pun yang mendengarnya
“Minna! Ayo Kita masuk!” Naruto-kun mengawali
“Wah apa ini? Ini lonceng, ada bunyinya, wahhh! Tapi kenapa bentuknya tak seperti lonceng yah? Ahh, ternyata ada hiasan bunga sakuranya juga!!! Sakura, mengapa kau banyak sekali? Ahhh, terasnya mengkilat! Pintunya keren! Minna! Pintunya aku yang Buka yah! WoW! Dalamnya mengagumkan!”
Naruto-kun mengalami masa gilanya
“Naruto, awaslah! Aku harus memberi pengumuman!”
“Yah! Masuk saja! Inooo!”
“Minna! Aku sebagai ketua kelas! Aku akan mengatur kamar kalian, jadi tolong dengarkan!       Kamar 1, terdiri atas, Shikamaru, Sasuke, dan Naruto. Kamar 2, terdiri atas, Gaara, Kiba, dan Shino. Kamar 3, terdiri atas, Hinata, Sakura, dan Temari. Kamar 4, terdiri atas, Aku, Ten-Ten, dam Shion! Terima kasih! Silahkan bagi semua siswa untuk berkemas dan setelahnya langsung berkumpul di ruang keluarga!”
“Haikh!”

SSN room
“Ahhhh, nikmatnya! Empuknya! Sebaiknya Aku tidur dulu!”
“Naruto, Kau ini! Apa kau tak dengar? Ketua Kelas kita berkata “Silahkan bagi semua siswa untuk berkemas dan setelahnya langsung berkumpul di ruang keluarga” jadi cepatlah berkemas!”
“Haikh!”
Naruto-kun sibuk merapikan barang-barangnya, walau tampak barangnya tak tertata dengan baik. Sasuke-kun menata barangnya sedetail mungkin, tanpa ada 1 titik kesalahan pun, Pria pujaan para wanita yang cuek ini memang pintar, rapi, bersih, dan tentunya tampan, namun, Ia bahkan tak pernah terlalu akrab dengan wanita, Ia juga merupakan pria berpengaruh dikelasnya.
“oii! Shikamaru! Kau ini bodoh ya! Kau menyuruhku berkemas dan kau tidur-tiduran? Bangun sana! Sekarang Aku mau tidur!”
“Tak boleh! Sekarang Giliranku!”
“Yang pertama menempatinya adalah aku!”
“Yang menempatinya sekarang adalah aku!”
“Kalian!!! Jangan kekanak-kanakan, kalian sudah tahu kan, aku benci orang yang kekanak-kanakan! Kalian berdua, Ruangan ini harus kita bagi tiga, apapun yang ada di dalamnya harus dibagi bertiga! Mengerti???”

SKG room
“Shino!!! Kau membawa kupu-kupu? Wahhh, bagusnya!”
Gaara melihat dengan kagum,
“Suara apa itu?”
“Sepertinya anjing?”
“Kiba! Apa yang kau bawa? Kenapa kau membawa anak anjing? Apa kau gila!”
“Gaara! Aku hanya membawa Akamaru, lagi pula Shino membawa kupu-kupu!”
“Kiba! Kupu-Kupunya dimasukkan kedalam toples, Apakah kau akan memasukkan Akamaru kedalam Toples?”
“Tentu saja Tidak! Apa kau Gila!”
“Itu masalahnya, sebaiknya kau beri tugas pada Akamaru untuk menjaga rumah ini! Kita akan suruh Akamaru tidur di rumah anjing di depan! Bagaimana?”
“Apa Kau membiarkan anjingku kedinginan?”
“Kita tak mungkin menyuruhnya tidur bersama kita, oleh karena itu, kita harus membiarkannya tidur di tempat seharusnya”

HST room
Semuanya berkemas sesuai dengan caranya masing-masing, Hinata yang begitu rapi, Sakura yang menata dengan gaya feminism bercampur kejamnya nya dan temari dengan gaya tegasnya.
“Hinata-chan, nanti malam kita makan apa?”
“Entahlah Sakura-chan, Ino pasti akan mengurusnya!”
“Memangnya dia pintar apa? Masak air saja gak becus kok!”
“Aku juga tak tahu apa yang akan dilakukannya nanti.”
“Oh ya! Temari, Kenapa sikapmu akhir-akhir ini begitu aneh? Kau seperti orang yang jatuh cinta saja! Hmmm, apa kau sedang jatuh cinta? Atau kau sedang pacaran?”
“Apa maksudmu?”
“Temari, jangan pandangi Sakura seperti itu, Ia tak menyukai hal itu”
“Oh ya, Temari, apa Shikamaru itu suka kamu? Atau kau suka Shikamaru? Atau kalian pacara? Kalian ini mencurigakan sekali!”
Temari hanya terdiam atas tuduhan itu dan Hinata sibuk merapikan kamar
“Tenanglah Temari! aku hanya main-main”

IST room
“Kamarnya cuma punya satu ranjang yah?”
“Kata Ino, setiap satu Kamar hanya punya satu tempat tidur, dimana setiap ranjang akan dibagi bertiga, Ino juga bilang ini dapat melatih kekompakan kita!”
“Trus, dia dimana?”
“Dia bilang, banyak hal yang harus dia lakukan”
“Lalu, apakah dia tak berkemas?”
“Aku yang akan mengemasi barang-barangnya!”
“Kau baik sekali!”
“Bukan begitu, Waktu kelas 2 SD, aku pernah kena Demam Berdarah, dan saat itu Hb ku 5 dan nyaris meninggal, aku sangat memerlukan darah dan disitulah Ino datang sebagai penyelamatku”
“Bukankah batas usia untuk mendonorkan darah adalah 17 tahun!”
“Maka dari itu aku sangat berterima kasih, saat itu golongan darah yang kumiliki sedang kosong dan pendonor juga tak bergolongan darah sejenis, dan Ino bilang dia akan mendonorkan darahnya untukku, padahal jika dia mendonorkan darahnya padaku, dia akan berkemungkinan meninggal, tapi takdir tak membiarkannya, Ia pun mendonorkan darahnya padaku dan sampai sekarang Ia baik-baik saja.”

“Oh begitu!!!”