Liburan Musim Panas 2 [FF Naruto-dkk]
CHAPTER 2
CHAPTER 2
Semua
berawal dari musim panas, Liburan pertama kita yang membawa satu langkah
kebaikan diantara kita, munculnya benih kekompakan antara kita, Obat dari
permusuhan antara kita. Makan malam bersama di bawah sinar rembulan, dimana
dihiasi lampu-lampu indah diatas langit.
“Minna!
Karena Kurenai-sensei dan Asuma-sensei belum dapat hadir hari ini dan
rencananya akan dating besok, maka dari itu mala mini kita akan bekerja sama!
Untuk para pria tampan kita, kalian bertugas membersihkan rumah dan untuk para
wanita yang cantik, kalian akan memasak”
“Aku
tak setuju! Ini mustahil, 6 orang laki-laki disuruh membersihkan seisi rumah
dan kalian perempuan mengurusi urusan dapur, 6 orang memasak untuk 12 orang itu
terlalu berlebihan, menurutku 3 orang cukup untuk memasak, tak perlu orang
sebanyak itu”
“Naruto,
kau tak usah mendebatku! Keputusanku itu patut dipatuhi, lagi pula kami akan
membagi tugas seadil mungkin!”
“Naruto,
turuti saja kata Ino, kau tak akan menang darinya, wanita itu terlalu egois dan
selalu ingin menang!”
Lagi-lagi
seperti ini, setiap Sasuke berbicara suasana langsung hening, Ino yang mulai
ingin menangis karena dimarahi pria yang disukainya itu tak ingin kalah akan
keadaan dan Ia pun memarahi sasuke
“Sasuke!
Apa maksudmu hah? Apa kau bilang wanita itu egois? Apa kau bilang wanita itu
tak pernah mau kalah? Sasuke tak ada seorang wanita pun yang ingin kalah dari
orang seperti mu, pikirkan kalimatmu itu! Minna! Silahkan laksanakan tugas
kalian masing-masing”
“Haikh!”
Girl Team
“Minna!
Aku Ino akan memimpin kalian! Kita harus memasak makanan yang sangat lezat! Aku
sudah membagi tugas, Hinata dan Ten-Ten akan memasak, Temari dan Sakura akan
pergi ke pasar, Shion akan menata ruang makan dan Aku akan mencuci piring, Oc!”
“Ok!”
Boy Team
“Di
dalam setiap kertas ini terdapat masing-masing tugas yang harus kalian
kerjakan, Disini ada 6 gulungan kertas, setiap isinya ada yang bertugas untuk
menyapu lantai, mengepel lantai, menyiram bunga, menyukur rumput, membersihkan
debu, dan menyapu halaman”
“Baiklah!
Kita akan mulai mengambil gulungan ini!”
Setiap
anggota berharap mendapat pekerjaan yang mudah dan mereka bergumam dalam lisan
mereka
“Aku
harus dapat yang menyiram bunga, sepertinya itu tak terlalu merepotkan”
Shikamaru
“Sepertinya
mencukur rumput akan lebih mudah” Naruto
“Semoga
aku tak mendapat gulungan menyapu lantai atau mengepel lantai”Gaara
Mereka
semua pun mengembil gulungan pilihan mereka
“Ahhh,
Kenapa aku mendapat tugas menyapu lantai?” Gaara
“Membersihkan
debu yah?” Shikamaru
“Aku
harus mengepel lantai?” Sasuke
“Aku
akan menyapu halaman” Shino
“Apakah
menyiram halaman itu mudah?” Kiba
“Horeee!
Aku mendapatkan keinginanku, Aku akan mencukur rumput, Kalian semua ini memang
tidak mendapatkan anugerah, lihatlah aku, aku ini adalah keberuntungan dalam
hidup”
“Sudahlah
Naruto, Kau tak usah membanggakan diri! Minna! Sekarang Kita harus melaksanakan
tugas kalian!”
Go to Market
“Temari,
Kita akan beli apa saja?”
“Aku
sudah tulis daftar belanjaan yang diberikan Hinata padaku, Rencananya, Kita
akan makan Ramen, Yaqiniku, dan banyak lainnya. Hinata bilang Dia akan memasak
makanan terlezat untuk makan malam”
“Temari,
Kenapa kau semakin lemah lembut? Biasanya Kau tegas!”
“Bukan
begitu, akhir-akhir ini aku hanya tak sehat!”
“Ya
sudahlah!”
In Kitchen
“Hinata-chan,
ini bahan-bahannya, Kami sudah membelinya sesuai yang kau suruh!”
“Kau
hebat sekali memilih bahan yah! Ini bahan-bahan terbaik yang pernah aku masak”
“Bukan
begitu Hinata-chan! Aku hanya membeli sesuai apa yang kau ajarkan dan banyak
dibantu oleh Temari! Dia sangat membantuku”
“Baiklah!
Ten-Ten! Aku akan buat Ramen dan Yaqiniku dan Kau akan buat sayurannya yah!”
“Baiklah
Hinata-chan!”
Hinata-chan
mulai memasak Yaqiniku dan Ramen, Ia membuatnya sejeli mungkin, Karena Yaqiniku
dan Ramen itu masakan kesukaan Naruto, sedangkan Naruto tak suka sayur maka
dari itu Hinata tak ingin memasak sayur
The Yard
“Kiba,
Hentikan! Apa yang kau lakukan? Apa kau tak lihat aku sedang mencukur rumput
hah?”
“Aku
sedang menyiram bunga, otomatis rerumputanmu itu terkena air, itu bukan
salahku!”
“Hentikanlah
dulu pekerjaanmu itu! Biarkan aku menyelesaikan tugasku!”
“Aku
juga ingin menyelesaikan tugasku!”
“Lebih
baik kau istirahat dulu!”
“Kenapa
kita tak lakukan bersama-sama saja agar cepat selesai?”
“Jika
seperti ini tak akan pernah selesai tahu! Aku mencukur rumput, Kau menyiram
bunga, dan Shino menyapu halaman. Kala uterus seperti ini, pekerjaannya tak
akan selesai tahu!”
“Hey!
Kalian berdua! Bisakan kalian bersikap lebih pintar? Begini, Aku akan menyapu
di halaman belakang, Kiba akan menyiram bunga di bagian Timur dan Kau akan
mncukur rumput di bagian Barat!”
“Memangnya
bagian barat dimana?”
“Di
dekat pagar!”
“Oh
Baiklah”
In The House
“Bisakah
kau menyapu dengan baik?”
“Ini
pertama kalinya aku menyapu, Shikamaru!”
“Ini
pertama kalinya aku membersihkan rumah, tapi hasilnya bersih-bersih saja!”
“Bersih
pada bagian mananya? Debunya tak hilang sama sekali tahu!”
“Kau
saja yang tak dapat menerimanya!”
“Kalian
berdua ini! Kerjakanlah tugas kalian dengan baik, Aku sudah bekerja keras untuk
mengepel lantai, jadi setidaknya kalian juga berusaha untuk membersihkannya!”
“Sasuke!
Kau bersih sekali! Lantainya sampai mengkilat tahu!”
“Gaara!
Tentu saja Sasuke berbakat, dia kan sudah biasa membersihkan rumah, jadi
tentunya hasilnya lebih baik dari kita!”
“Ya
tentu saja! Kau kan kerjanya hanya tidur siang!”
Dinner
Makanan
tersedia diatas meja, meja yang terdiri dari 12 kursi, dimana dibagi menjdi
sisi laki-laki dan sisi perempuan. Sasuke berhadapan dengan Ino, Gaara
berhadapan dengan Sakura, Naruto berhadapan dengan Hinata, Kiba berhadapan
dengan Ten-Ten, Shikamaru berhadapan dengan Temari, dan Shino dengan Shion
“Wah!
Makanannya enak sekali! Ada Yaqiniku dan Ramen juga! Kita akan pesta besar mala
mini!” Naruto berkata begitu bersemangat
“Jangan
dulu dimakan! Sesuai dengan tradisi, setiap wanita akan menyendokkan santapan
untuk sang pria, dengan sistem duduk seperti ini, setiap wanita yang ada di
depan sang pria itulah yang akan menyendokinya” Shion tiba-tiba menerangkan
sebuah tradisi
“Shion!
Apa maksudmu? Untuk apa kita menjalani tardisi itu?”
“Ino!
Ini merupakan janjimu padaku! Kau akan mengikuti semua tradisi kerajaanku,
karena ini sebagian dari pelajaran!”
“Baiklah
Kami akan melakukannya”
……
“Sasuke-kun,
ini makanannya untukmu! Kau ingin seberapa banyak? Atau biarkan aku yang
menentukannya?”
“Kau
saja yang menentukannya!”
“Baiklah”
……
“Gaara!
Kau ingin makan apa saja?”
“Berikan
aku daging yaqinikunya dan sayuran”
“Baiklah”
……
“Naruto-kun!
Ini semangkuk ramen untukmu, beberapa potong daging yaqiniku, kau tak suka
sayur bukan? Jadi, hanya ini yang dapat kuberikan padamu dan juga segelas air
ini”
“Dari
mana kau tahu aku tak suka sayur?”
“Aku
hanya tidak pernah melihat kau memakan sayur, pasti ibumu marah karena kau tak
suka sayur!”
“Kau
pintar menebak Hinata, ngomong-ngomong, siapa yang memasak Yaqiniku dan
Ramennya?”
“Yaqiniku
dan Ramennya,, Aku yang memasaknya, memangnya rasanya tak enak yah?”
“Tidak
Hinata! Ini adalah ramen terlezat yang pernah kurasakan setelah ramen ichiraku
dan yaqinikunya juga lezat. Jika suatu hari kau menikah, pasti suamimu akan
sangat bahagia, karena memiliki istri sepandai dirimu”
“hmmm,
aariigaatoo!”
……
“Kiba,
bisakah kau memilih makanan yang sesuai dengan keinginanmu agar aku bisa
menyajikannya padamu!”
“Malam
ini, aku hanya ingin makan Yaqiniku”
“Oh
ya, ini Yaqiniku untukmu, kau tahu hal ini membuatku sangat kaku, maaf karena
aku kurang bersikap baik!”
“Kau
tak punya salah apa-apa, Ten-Ten”
……
Tak
ada sepatah katapun yang diucapkan Temari dan Shikamaru, mereka memang sudah
tahu keinginan masing-masing
……
“Menurut
tardisiku, kau harus menyicipi setiap makanan yang tersedia di meja, jika kau
tak menyicipinya, itu tanda bahwa kau tak menghargai sang juru masak, kau akan
menyicipi semuanya bukan?”
“Ya,
akan kucicipi semua!Oh ya, Kau kan yang menata ruang makannya?”
“Haikh”
“Kau
tahu? Tatanannya sangat Eropa klasik, Apa kau suka Eropa?”
“Ya,
Aku menyukainya, memangnya kenapa?”
“Aku
juga sangat menyukai Eropa! Baguslah jika kita sama!”
“Silahkan
kau mencobanya!”
“Haikh”
……
Setelah
makan,
“Sesuai tradisi, di musim panas selalu ada
pesta kembang api. Oleh karena itu, sekarang kita harus melakukan pesta kembang
api dan syarat tertentu adalah menggunakan Yukata.”
“Maaf,
Shion! Tapi, diantara kami tak ada yang membawa Yukata!”
“Tenang
saja Naruto, Aku sudah menyuruh supirku untuk membawakannya! Aku menyimpannya
di masing-masing tempat tidur kalian dan aku sudah memilihkan Yukata untuk
kalian beserta atribut yang harus kalian pakai”
Mereka
semuapun bersiap dengan Yukata masing-masing dan mereka berpesta semalaman
dengan kembang api. Mereka mengadakan pesta kembang api dibelakang rumah.
“6
laki-laki itu tak melakukan hal yang benar, harusnya mereka menunggu kita bersiap
baru bermain kembang api, tapi malah mereka bermain diluan, terutama Naruto,
lihat saja dia sudah seperti kerasukan iblis ekor Sembilan hingga lagaknya
seperti itu!”
“Ino,
sudahlah! Mereka itu laki-laki, sehingga wajar saja mereka seperti itu”
“Terserah
kau saja Hinata!”
……
“Hai
Hinata, Ino, Sakura! Ayolah duduk disini!”
“Ya
Gaara!”
……
“Naruto-kun!
Ayolah kau jangan bermain yang tidak-tidak!”
“Haikh!”
……
Naruto-kun
berhenti bermain kembang api dan duduk bersama Gaara dan yang lain
“Wah!
Hinata kau cantik sekali!”
“Arigato!”
“Naruto!
Apa kau tak akan memujiku?”
“Untuk
apa aku memuji wanita sepertimu!”
“Memangnya
kenapa denganku?”
“Tidak
kenapa-napa! Hinata itu baik dan kau, Sakura, kau itu suka memukulku!”
“Apa
maksudmu?”
“Ya
sudahlah! Wahh, Sakura-chan, Kau cantik sekali, yukatamu indah sekali! Apa kau
puas?”
“Na-Ru-To!!!!”
“Maafkan
aku Sakura!”